Kamis, 01 Januari 2009

TIUP LILIN BERTIGA


Lamunan ku di buyarkan oleh suara merdu Agnes Monica yang keluar dari HP ku. ternyata ada sms. "nanti kalo mau berangkat sms ya!", pesan singkat itu ternyata dari sahabatku.
sialan, aku lupa kalo hari ini aku ada janji sama kedua sahabatku. hari ini aku memang ada janji dengan mereka, karena hari ini adalah hari ulang tahunku maka aku harus dan wajib mentraktir mereka. dan gobloknya aku lupa kalo aku ada janji. waduuh bisa diomeli habis- habisan aku hari ini.
segera ku beranjak dari tempat tidur, mengambil pakaian dan handuk untuk mandi. aku tak punya banyak waktu, hari ini sungguh- sungguh aku harus berpacu dengan waktu.
kubuka pintu kamarku dan BRAAAAAKKKKKKK. . . . , aku terjatuh. sial. . .sial!! aku terpeleset sebuah plastik yang entah makhluk apa yang membuat benda laknat itu sampai ke depan pintu kamarku.
tak peduli pinggang ku serasa mau copot, aku segera berlari ke kamar mandi.
Sepuluh menit kemudian aku kelar dengan penampilan dan aroma yang sedikit lebih baik dibandingkan tadi.
segera ku mampersiapkan diri, ya. . biarpun wajahku tak secantik dan seelok Luna Maya tapi setidaknya ada upaya lah untuk memperindah nya.
empat puluh lima menit kemudian aku telah sampai di depan rumah kost
sahabatku. kira- kira dua detik aku berdiri di depan pintu, sahabatku keluar.
wajahnya sungguh menjengkelkan. tanpa senyum dan tanpa ekspresi.
sialan. . udah capek- capek aku berangkat dan tanpa pengorbanan yang tak ringan eh sampainya di situ dicuekin. apes banget apalagi hari itu kan hari ulang tahunku yang seharusnya hari special dan hari bahagia buat aku.
tak beberapa lama setelah aku datang, sahabatku yang satunya datang.
mungkin kalian agak bingung ya?? memang, aku memilikai dua sahabat keduanya cowok semua dan aku satu- satu nya cewek tapi kau nyaman banget kok ada di deket mereka. malah aku ngerasa ada yang bisa menjaga aku selain keluargaku.
aku memanggil sahabat ku yng stu ini dengan sebutan kakak,, karena memang hubungan kami berdua sudah seperti kakak dan adik.
setelah turun dari motor, dia segera menghampiriku.
lau kita berbincang- bincang di halaman depan kamar.
tapi entah kenapa sedari tadi aku ngobrol di depan sama mas ku tapi kok sahabat ku yang lagi kesurupan setan entah dari mana itu nggak muncul- muncul. lagi sakit perut mungkin atau lagi ngecas hape siapa tahu hape nya low atau kenapa lah, khan segala kemungkinan bisa aja terjadi. biarin nanti kalo butuh juga dateng sendiri pikirku. .
selang beberapa menit kemudian tiba- tiba dia muncul. duduk tepat di sampingku.
yang tak kusangka tiba- tiba mas ku mengeluarkan kata -kata yang nggak sepantasnya di omongin apalagi bagi seorang sahabat.
kontan sahabatku marah dan dia kembali pergi.
aku sama sekali nggak paham jalan pikiran mereka berdua, kami sudah bersahabat lama tapi mereka tetep nggak bisa ngilangin sifat buruk masing- masing.
Setelah kejadian itu aku sempat marah dengan mereka berdua, tapi lihat wajah teduh mereka aku nggak bisa. entah kenapa tiap kali aku lihat wajah dan tatapan mereka hatiku selalu bergetar dan selalu ingin menitikkan air mata. sering sekali aku menangis karena takut kehilangan mereka namun semua itu tak ingin aku perlihatkan pada mereka. aku ingin tunjukkan pada mereka bahwa sebenarnya aku ini adalah cewek tegar yang meskipun sebenarnya begitu banyak persoalan yang sering merobohkan benteng ketegaran ku.
Suasana jadi sama sekali nggak nyaman setelah itu,
tapi aku nggak bisa diam begitu saja, ku ajak mereka berdua pergi keluar karena memang sebelum nya kita usai sholat magrib di dalam rumah, aku ajak mereka berdua keluar dan duduk di kursi di halaman depan. . ,
akhirnya kami ngomong bertiga dan aku menjadi penengah mereka.
sungguh tak ganpang menjadi pihak ketiga, aku selalu kalah bicara dan mereka berdua asyik berdebat sengit.
sampai puncaknya yang sama sekali tak aku duga tiba- tiba mas ku menampar sahabatku.
saat itu pikiran ku kacau, aku bingung dan tak tahu harus membela siapa.
sahabat ku yang tak terima marah dan masuk kamar, dia mengeluarkan barang- barang ku dan barang- barang kakak ku. melemparkannya dengan keras ke arah kami dan mengusir kami.
aku sedari tadi masih tak percaya adegan macam apa yang baru saja aku saksikan.
cuma gara- gara masalah sepele apa aku harus kehilangan mereka berdua? pikirku waktu itu.
disitu yang membuat aku semakin sakit adalah kakak ku malah menyalahkan aku., aku bingung dan tidak paham dengan pola pikir mereka berdua. ,
saat aku cuma bisa duduk diam di depan pintu dengan ruangan yang gelap karena lampu kamar dimatikan oleh sahabatku gara- gara peristiwa tadi tiba- tiba dari pintu belakang sayup- sayup ku dengar orang mengucapkan salam. aku menoleh ke belakang dan aku lihat kedua sahabatku tadi dengan sebuah black forest lengkap dengan dua buah lilin berbentuk angka satu dan enam. . .
sialannnnn!!!! aku dikerjain!!
dan bego nya aku percaya sama kejadian gila barusan, huh...!
meskipun agak jengkel, tapi aku seneeeng banget. nggak aku sangka sama sekali kalo mereka bisa ngasih ini semua ke aku. . .,
satu moment yang pasti nggak akan aku lupain saat kami bertiga tiup lilin bareng- bareng.
sungguh satu kebahagiaan yang nggak bisa dan nggak akan aku tukar dengan apapun. secuil kebahagiaan yang mereka berdua berikan untukku yang memang lagi butuh kebahagian dan sedikit energi yang kedua sahabatku berikan untukku yang memang sedang sangat membutuhkan sebuah sandaran yang kuat untuk membantuku menjadi kuat kembali.

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates